Sumber:Youtube |
Salah satu anak berkebutuhan khusus adalah anak dengan ADHD. Guru Profesional ABK harus memahami tentang anak ADHD. Dengan memahaminya, para guru (termasuk juga orang tua) bisa membantu perkembangan mereka. Para praktisi pendidikan menyebut diantara tokoh yang termasuk ADHD adalah Albert Eisntein, Michael Phelps. Thomas Edison.
Artkel ini akan
membahas secara spesifik terkait anak dengan ADHD. Semoga bisa menjadi media untuk meningkatkan wawasan para
guru dan orang tua.
Buku ini kami
kutip sepenuhnya dari buku ADHD.
Apa yang dimaksud dengan ADHD ?
Gangguan pemusatan
perhatian disertai hiperaktivitas/attention deficit hyperactivity disorder,yang
disingkat ADHD, pertama kali didiagnosis oleh American Psychitric Association pada tahun 1994 (APA, 1994). Ada
tiga kriteria diagnosis: tidak perhatian, impulsif, dan hiperaktivitas,yang
terlihat berlebihan dibanding anak – anak lain yang sebaya.
ADHD adalah
gangguan perkembangan dalam bentuk peningkatan aktivitas motorik anak-anak
hingga menyebabkan aktvitas mreka tidak lazim dan cenderung berlebihan
(Sutrisno, 2013)
Hal ini harus
terlihat setidaknya selama enam bulan sampai taraf tertentu yang dianggap
mersak dan tidak sesuai untuk tahap
perkembangan anak tersebut hingga didiognosis menderita ADHD.antara 3-6% anak
usia sekolah menderita ADHD ( tannok,
1998,), yang membuat proses pembelajaran menjadi sulit. Meskipun anak –anak,
selama masa balita terkadang menunjukkan
gejala ADHD, didiagnosis umumnya
dilakukan antara 3-4 tahun (Anastopolous,
1999).
Apa saja tanda -
tanda ADHD ? (ciri – ciri kunci)
Anak anak ADHD
sering menujukan ciri ciri yang berbeda. Namun umumnya, gangguan perilaku dan
perhatian berikut sering ditemukan di kelas.
· Tidak bisa
berfokus pada detail
· Perhatian
mudah teralihkan
· Banyak
bicara
· Sering
menngganggu anak anak lain
· Terlihat
bingung dan pelupa
· Menunjukan
kesulitan menjaga perhatian dalam mengerjakan tugas dan gagal menyelesaikannya.
Ciri ciri kunci ADHD.
Tidak perhatian
Saat
menghadapi anak- anak yang menunjukkan
gejala ADHD, sangat jelas terlihat bahwa anak-anak tersebut umumnya memiliki
kesulitan berkonsentrasi pada tugas –tugas sekolah dan cenderung berpindah dari
satu tugas ke tugas lainnya serta cepat kehilangan motivasi jika merasa
Implusif
Berdasarkan
diagnosis,anak anak ADHD sering dianggap ‘nakal’ karena mereka bertingka tanpa
membayangkan atau memikirkan akibatnya (wender, 2000). Contoh, saat bermain,
anak ADHD sulit menunggu gilirannya dan akan ‘mendahului’ yang lain ; selama
diskusi, mereka akan meneriakan jawabannya, berusaha mencari perhatian.
Hiperaktivitas
anak anak ADHD
sering menunjukan tanda tanda hiperaktivitas, termasuk tingkat laku seperti
mengetuk ngetuk tangan / kaki, bicara berlebian, dan sulit duduk diam lebih
dari beberapa detik. Kita harus paham bahwa tidak semua anak anak ADHD
hiperaktivitas, beberapa anak mungkin hanya memiliki masalah dengan kurangnya
perhatian, tetapi banya yang mungkin memliki kombinasi dari ketiga masalah di
atas.
kontroversi
seputar penanganan ADHD dengan obat obatan
· Teeter (1998, dalam hughes dan cooper,2007)
menyatakan bahwa ‘ obat stimulan ntuk
anak dengan ADHD’telah menjadi fokus penelitian karena banyaknya
kontroversi seputar isu pemberian obat obatan
untuk anak - anak yang memiliki
masalah tingkah laku.
· Psiko –
stimulan ( lebih dikenal dengan nama ritalin ) menstimulasi aktivitas otak,
umumnya meningkatkan efektivitasi neurotaransmitter otak ini meningkatkan
kewaspadaan tetapi hanya selama 3 -4 jam. Berkly (1998, dalam hughes dan
cooper, 2007) ritalin menurunkan gejala ADHD pada 70 – 90% anak yang
didiagnosis memiliki gejala ini meskipun obat tersebut mengendalikan gejala ADHD,
tetapi hanya dalam jangka pendek. Banyak kekhawatiran mengenai efek sampi ritalin,
termasuk sakit kepala, sakit perut, kesulitan tidur, gangguan aktivitas motorik
dan visual, dan menekan pertumbuhan tinggi dan berat badan beberapa anak
(schachar dikk., 1997 dalam hunghes dan cooper, 2007, hal 27).
· Rose (2004
dalam hunghes dan cooper, 2007, hal. 28 ) setuju dengan pandangan bahwa
pemberian obat untuk penanganan ADHD hanya bersifat perbaikan yang terbatas
karena obat tersebut bisa mengendalikan gejala inti ADHD pada waktu singkat,
namun memiliki manfaat yang terbatas dalam jangka panjang
Mengidentifikasi
ADHD di kelas
Sepanjang karir, anda pasti akan
berhadapan dengan anak anak yang memiliki gejala ADHD. Di kelas, mungkin akan
ada satu-dua anak yang selalu memperhatikan seseorang atau sesuatu yang
seharusnya tidak perlu diperhatikan.
Perhatian mereka mudah teralihkan dan
tidak bisa bertahan mengerjakan tugas lebih dari beberapa menit, sering kali
gelisah dan berpinda tempat untuk mencati selingan. Mampu memperhatikan selama
beberapa waktu, tetapi hal ini hanya berlangsung sesaat, kecuali jika mereka
sangat tertarik dengan mata pelajaran itu. Sementara itu, anak-anak ADHD lain
mungkin tidak mampu bemberi perhatian
pada satu hal dalam satu waktu dan menjadi mudah teralihkan.
Anak-anak ini sering berteriak di kelas
anak-anak lain akan merasa terintimidasi oleh tindakan mereka. Hal inilah yang
saya alami dengan murid ADHD yang saya asuh baru-baru ini. Dia akanlebih banyak
bertiara dibandingkan anak-anak lain di kelas, dan jika anak Lain diminta untuk
menjawab, maka dia akan segera meneriakkan jawabannya. Anak tersebut jarang
mempertimbangkan akibat dari tindakan yang dilakukannya,
Yang sering megakibatkan masalah, seperti
menyaerng anak lain. Dia pun butuh diingakan secara terus-menerus mengenai
tugas dan tingkah lakunya untuk memastikan dirinya bereaksi positif.
Anak dengan ADHD
juga menunjukkan reaksi yang ekstrem saat sedih, senang, gembira, dan akan
terus membutuhkan umpan balik positif untuk tugas-tugas yang mereka lakukan.
Salah satu contoh reksi ekstrm adalah ketika anak ADHD meneriakkan jawaban sepanjang waktu
sebagai cara untuk mendapatkan perhatian. Untuk mengatasi hal ini, pemberian
umpan balik positif adalah strategi manajemen tingkah laku yang paling baik
digunakan untuk membangun kepercayaan dirinya. Guru/praktisi harus bisa
menyadari dan memberi pujan ketika anak tersebut mengerjakan tugasnya dengan
benar:
Tips top untuk mengidentifikasi ADHD
1) Apakah anak
tersebut mmperhatikan saat berada di kelas?
2) Apakah
anak tersebut impulsi? Apakah dia berteriak teriak di kelas?
3) Apakah dia
mengganggu anak lain dengan impulsivitasmya?
4) Apakah
anak tersebut sulit duduk diam?
5) Apakah
anak tersebut sering terlibat perkelahian?
6) Apakah
anak tersebut dapat menunggu antrean atau menungu gilirannya menjawab
pertanyaan?
7) Apakah
anak tersebut tenang?
8) Apakah
anak tersebut mengerjakan tugasnya dengan atau sering gelisah?
9) Apakah
anak tersebut memiliki kesudaran yang lemah akan ruang personal?
10) Apakah
anak tersebut tidak sempurna dalam hal
permbanga, pendidikan dan/atau secara sosial?
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan
ketika menangani murid-murid ADHD
Saat menangani
murid-murid ADHA, banyak faktor yang harus dipertimbangkan:
1) Pelatihan
dan pengetahuan mengenai ADHD. Guru harus memahami bahwa anak-anak dengan ADHD
bukanlah ‘ akan nakal ‘ dan tindakan mereka tidak ditujukan secara pesonal
kepada guru. Tingkah laku yang ditunjukkan merupakan akibat defisiensi
fisiologis dan biologis. Kondisi yang dialami anak tersebut harus dipahami
dengan baik agar tingkah laku mereka bisa diatasi dengan cara yang benar.
2) Komunikasi
antara rumah dan sekolah. Komunikasi yang teratur dan efektif adalah hal yang
paling penting agar terbentuk hubungan yang baik antara orang tua dan sekolah.
Masalah-masalah yang muncul akan mendapatkan perhatikan lebih dan mungkin akan
menurunkan risiko adaya masalah di kemudian hari.
3) Anda harus
memastikan pendekatan yang jelas dan terstruktur :
Murid-murid
ADHD memerlukan pendekatan yang terstruktur agar keka
Saat
memberikan tugas, harus dipertimbangkan berapa lama tugas dapat diselesaikan,
dan tugas itu pun perlu dipecah-pecah menjadi beberapa bagian.
Instruksi
yang jelas sangat penting agar anak ADHD tidak cemat saat mengerjakan tugas.
Tugas yang
diberikan harus bisa menarik anak anak tersebut agar tidak bosan dan sebagai,
akibatnya, mengganggu murid yang lain.
4).
Keterlibatan guru-murid dalam pemberian tugas.
Tugas
yang diberikan harus membuat anak-anak ADHD berinteraksi dengan teman mereka,
agar mereka tetap merasa terlibatkan anak ADHD dalam memilih permainan yang ingin
dimainkan atau mendorong mereka menggunakan komputer bersama teman-teman saat
istirahat. Memberikan tanggung jawab pada anak-anak ADHD merapikan buku-buku
akan menjaga perhatian mereka merasa memiliki tujuan. Berikan kesempatan kepada
anak-anak tersebut untuk menunjukkan kekuatan mereka pada teman-teman mereka.
Pengobatan ADHD
Beberapa jenis
pengobatan ADHD diantara Stimulan, non stimulan dan anti depresi. Diantara obat
stimulan yang terkenal dan sudah digunanakan selama puluhan tahun. Diantara
obat stimulan yakni: Methylphenidate, Amphetamine. Obat non stimulan sebagai
alternatif, diantaranya adalah: Atomoxetine.
Sedangkan obat anti depresi diantaranya TCA dan Bupropion.
Tips top untuk guru / praktisi
· Pahami
bahwa tidak semua anak ADHD adalah sosok yang hiperatif.
· Jangan
menganggap tingkah laku tersebut diakibatkan oleh pendidikan orang tua atau
manajemen kelas yang tidak baik.
· Berkomunikasilah
dengan orang tua secara langsung untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik
mengenai kebutuhan anak - anak ADHD.
· Perhatikan
bahwa anak – anak ADHD bekerja sangat baik dalam situasi satu – lawan – satu.
· Perhatikan
lingkungan kelas. Apakah ada banyak pengalih perhatian?apakah ada aturan yang
mungkin sangat sulit diterapkan pada anak- anak ADHD.
Kerangka kerja untuk situasi kerja yang kolaboratif
Agar dapat memenuhi kebutuhan sosial,
emosional, dan akademi anak ADHD, para profesional dan oramg tua harus dapat
bekerja sama untuk menghasilkan strategi yang etektif guna mendukung anak
tersebut. Burrows dan tamblyn ( 1980, dalam hughes dan dan cooper, 2007)
mengidentifikasi model berbasis masalah, yang bertujuan untuk mendorong
pendekatan koramoratif guna menyelesaikan masalah
Model Berbasis Masalah
· Tahap 1. Mengidentifikasi kecemasan –
kolaborasi antaraanggota kelompok agar
dapat mengidentifikasi kecemasan masing – masing. Hal ini dapat dicapai bila
masing – masing anggota kelompok
mengamati tingkah laku anak ADHD dan membuat
catatan agar dapat mengidentifikasi tingkah laku.
· Tahap 2.
Memaparkan pengetahuan yang sudah ada –
memarpakan pengetahuan yang sudah ada dan mempertimbangkan kecemasan masing –
masing untuk menjelaskan setiap kecemasan yang
muncul. Hal ini bergantung pada guru/praktisi yang berpengalaman dalam
memarparkan pengetahuan mereka mengenai anak ADHD dan menghubungkannya dengan pengalaman para
anggota kelompok agar dapat membantu mereka mengidentifikasi anak ADHD.
· Tahap 3.
Menyelesaikan masalah – diskusikan kecemasan masing – masing agar jurang
pengetahuan yang ada bisa diidentifikasi. Hal ini akan membantu menyelesaikan masalah dengan cara menciptakan
ide – ide baru. Beri perhatian pada kategori
kunci. Pada tahap ini,
koordinator ABK dan semua staf yang
bekerja dengan ADHD harus dilibatkan dalam proses curah pendapat agar bisa
mendapatkan pemahaman yang jelas mengenai masalah yang mungkin muncul terkait
dengan anak ADHD.
· Tahap 4.
mengutamakan kebutuhan belajar-prioritaskan- kategori- kategori yang akan dieksplorasi, satukan pendapat
mengenai tujuan belajar. Pada tahapan ini anggota staf harus dilibatkan untuk
menyepakati kebutuhan belajar anak dengan ADHD.
· Tahap 5.
Mempelajari sendiri dan melakukan persiapan – pemahaman dan penjelasan yang
lebih baik mengenai kecemasan – kecemasan yang dihadapi yang dapat di capai
oleh semua anggota kelompok dengan kerja sama , dapat dipastikan semua anggota
staf yang menangani anak ADHD akan merasa didukung dan akan berbagi
kecemasannya sehingga dapat membantu pemahaman menangani masalah – masalah
spesifik terkait anak dengan ADHD.
· Tahap 6. Berbagi
pengetahuan baru - semua anggota kelompok harus membagi setiap
pengetahuan baru mereka agar seluruh anggota kelompok memiliki pemahaman yang lebih baik mengenal
pengetahuan yang mereka peroleh. Hal ini harus dilakukan setiap hari agar
diperoleh pemahaman utuh dan staf dapat lebih siap menghadapi anak dengan ADHD
· Tahap 7.
Mengaplikasikan pengetahuan untuk
memecahkan masalah – dengan mengaplikasikan
pengetahuan yang diperoleh,akan didapat pemahaman yang lebih baik mengenal
masalah yang mendasar. Hal ini
memungkinkan kelompok untuk mengidentifikasi kemampuan yang dibutuhkan dalam
mengatasi masalah dan meminta dukungan dari para spesialis jika dibutuhkan.
· Tahap 8.
Rencana tindakan - rancang rencana
tindakan dan strategi untuk memonitor efektivitas perubahan yang terjadi. Hal
ini harus ditinjau secara berkala untuk memastikan kebutuhan pelajar dengan
ADHD dapat dipenuhi.
Strategi
ketika menangani anak ADHD di kelas
Saat menangi anak ADHD, tanamkan dalam pikiran
anda hal – hal berikut:
· Hindari masalah tingkah laku dengan yang baik dan
memulai intruksi dengan tepat. Berikan pengarahan segera setelah anak – anak
memasuki kelas, karena waktu transisi sering kali menjadi waktu
yang paling buruk untuk anak – anak
ADHD.
· Berikan
pengarahan yang jelas dan singkat.
Gunakan kalimat pendek saat menjelaskan
tugas. Ulangi perintah jika dibutuhkan dan bagilah tugas menjadi langkah
– langkah yang lebih pendek agar anak – anak tidak merasa hal tersebut terlalu
membingungkan.
· Bantulah
anak – anak mengatur bahan – bahan dan tempat belajar. Bantu juga mereka dalam
pengaturan waktu dengan memberikan struktur yang jelas dan latih mereka untuk
mengikuti instruksi.
· Berikan
dorongan yang positif dalam berbagai bentuk. Murid – murid dimotivasi
menyelesaikan tugas untuk mendapatkan
penghargaan yang nyata seperti stiker atau hadiah.
· Lakukan
pendekatan yang kreatif, dengan menggunakan bahan – bahan yang menarik,
percobaan langsung, juga alat bantu visual dan auditori.
· Amati
lingkungan kelas, misalnya kurangi
kebisingan. Hal ini dapat menghindari perhatian anak teralihkan lebih jauh.
Pastikan tidak terjadi kegaduhan yang
berlebih.
· Selalu
miliki rencana cadangan jika anak – anak mulai terlihat bosan atau frustasi.
· Berikan
kesempatan kepada anak – anak ADHD dan yang tidak bisa diam untuk bergerak. Jika hal ini tidak dilakukan, akan
timbul lebih banyak kegelisahan pada diri mereka.
· Kombinasi
periode aktif dan diam. Berikan waktu ekstra pada anak – anak untuk berpindah
dari satu tugas ke tugas yang lain.
· Buatlah
sebuah area di kelas di mana anak – anak dapat
tingggal saat merasa di luar kendali. Hal ini dapat memberikan mereka
waktu untuk tenang kembali.
· Bantulah
anak – anak mengembangkan strategi mereka
sendiri untuk mengatasi tingkah laku mereka saat berada di luar kendali.
Mengembangkan
Kreativitas Anak ADHD.
Dr Torrance
memberikan saran sebagai berikut:
· Hargai
imajinasi anak anda
· Biarkan
anak anda membuat kesalahan dan belajar dari kesalahan.
· Hindar
stereotipe seksual
· Jangan
nilai mereka dari cara mereka membaca dan menulis
· Bantu
amnak-anak Anda menggunakan kreativitas mereka dalam hubungan sosial.
Strategi
Pengasuhan positif Anak ADHD
· Jadilah
seorang pelatih
· Terkoneksilah
dengan anak
· Bantu anak
anda memahami emosinya
· Puji anak
ketika berbuat baik
· Beri anak
perhatian positif
· Konsekuensi
· Tetaplah
dalam hubungan baik dengan guru-guru anak anda.
Source:
Disarikan dari pelbagai buku ADHD
salah satunya berjudul Panduan Praktis Merawatdan Mendidik Anak dengan ADHD
karya Sutrisno S.Pd
Komentar
Posting Komentar